Sunday, May 6, 2012

Embun Pagi (Morning Dew)

Semburat cahaya fajar terlihat disisi kiriku.
Menerobos, menerangi jiwa-jiwa yang terbang ke raganya.
Aku pun terjaga dari mimpiku.
Perjalanan panjang yang tak ada ujung.
Sungguh aneh, tapi aku menikmatinya,
Sampai terkadang aku enggan meninggalkan,
Saat aku teringat beban terberat dipundakku.

Aku bangkit,
Minyingkap tirai jendela yang menghalangi pandangku.
Kurasakan harum segar dunia pagi ini.
Aku melihat daun-daun menggoyangkan badannya,
Seolah tersipu dengan elusan lembut sang bayu.


Aku menutup mata sejenak,
Mencoba memberikan ucapan pagi kepada sang surya.
Setitik hawa dingin membelai ujung hidungku.
Ku buka mataku,
Ku lihat setetes berlian bernaung mesra di hidungku.
Sinarnya membiaskan segaris pelangi dengan sejuta warnanya.

Aku terdiam,
Mencoba memahami apa yang diberikan dunia pagi ini.

Setetes embun pagi..
Setetes air penyejuk jiwaku yang lelah atas semua beban ini.
Setetes air yang tak berguna tapi mampu mengobati perih-perih ini.
Setetes air yang menunjukkan aku jalan pulang.
Setetes air kehidupan..

No comments:

Post a Comment